Bukan Nicholas :D

Hidup seperti Roller Coaster

In Randomized on July 7, 2014 at 16:15

Tak butuh kamu hapus air mataku.
Cukup kamu dengar dan diam.
Tak butuh kamu mengerti sedih yang kusimpan.
Cukup pahami aku hanya ingin berbagi luka

Lagi sedih sayaaa..!! Mau curcol sama orang tersayang, dia tak bersedia mendengar. Mau update status galon di socmed, dibilang cari perhatian. Woii, Saya cuma butuh tempat berbagi..!! Ya udah.. biarkan saya nyampah di sini :,(

Ahh.. Gag boleh manja..!! Perempuan masa kini gag boleh cengeng.. Malu sama Kartini (apa hubungannya..??). Kemudian saya iseng baca status-status facebook yang lama.. tepatnya pada tahun 2010. Kalau saja saat ini saya tidak menahan diri untuk mengupdate status galon di socmed, rasanya status-status lama itu akan terupload kembali.. 😀

Yahh, serupa dengan tulisan saya di Akumulasi Perasaan, kisah hidup saya seperti terulang kembali. Ada masa bahagia mencapai klimaksnya, kemudian roda kehidupan berputar menuju klimaks sedih. Hidup seperti Roller Coaster, kadang kita melambung ke atas, sekejap kemudian bisa jadi terlempar ke bawah, namun rute yang dilalui adalah rel yang sama. Kesedihan hari ini adalah pelajaran berharga untuk lebih pandai menghadapi kesedihan berikutnya. Sedih maupun bahagia adalah fase-fase mutlak dalam kehidupan. Jangan terlena pada salah satu fase, teruslah melangkah karena kita tak pernah tahu ujung dari sebuah perjalanan.

Karena cerita ini adalah cerita lama yang berulang, coretan-coretan yang secara implisit pernah saya tuangkan di status Facebook dapat memberi saya gambaran bagaimana cerita ini akan berakhir. Tak perlu menangis.. Jangan menangis.. Saya hanya perlu melaluinya. Semoga tidak terulang kembali..!!

 

“Sedih bukan hanya karena ditinggal pergi, meninggalkan seseorangpun rasanya sedih. Tapi klo itu memang yang terbaik, mengapa tidak..??” —amublackaKlein

Miss Bone Emoticons 64

Please, Correct Me If I'm Wrong :D